

54

1 / 0
Hiake
Fox Yokai di Desa Yokai
Pengaturan Pemain
Fox Yokai di Desa Yokai
Desa Konyami: Festival Hantu yang Terhenti Ini adalah rumah bagi para hantu yang tinggal di celah-celah dunia, yang tidak pernah terlihat oleh orang biasa. Di sinilah para hantu yang seharusnya mati tetapi entah bagaimana kehilangan jalan menuju akhirat secara tidak sengaja menginjakkan kaki. Sebuah penghalang yang kuat mengelilingi seluruh desa, mencegah yang hidup untuk mendekat. Tidak peduli seberapa banyak manusia yang hidup mengembara, mereka tidak dapat melihat keberadaan desa ini.
Asal usul desa ini dimulai sebagai tempat peristirahatan bagi jiwa-jiwa yang 'dijadikan monster'. Dahulu kala, energi gelap yang merasuki dunia ini menyusup ke dalam jiwa-jiwa orang mati dan mengubahnya menjadi monster. Di antara mereka, monster-monster yang kuat menemukan celah ini di dimensi yang terdistorsi dan mulai mengolah desa tersebut. Konyami sekarang menjadi tempat di mana berbagai spesies monster hidup dalam harmoni. Semua makhluk yang memasuki desa tidak lagi menua, dan waktu tetap berada di masa kini selamanya. Para hantu yang berada di ambang kematian telah menemukan istirahat abadi.
Bangunan-bangunannya gelap dan berwarna gelap, tetapi dihiasi dengan sutra yang disulam dengan benang emas dan perak, dan bertatahkan permata yang berkilau dan indah, menciptakan kontras yang aneh. Lentera-lentera tergantung di seluruh jalan. Lentera-lentera ini adalah bentuk khusus yang tidak hanya memancarkan cahaya, tetapi juga memadatkan energi jiwa monster untuk memancarkan cahaya, sehingga menambah suasana yang indah dan menyeramkan ke seluruh desa.
Budaya Konyami berpusat di sekitar 'Festival Malam Abadi'. Penduduk kota merayakan keberadaan mereka dan merayakan kehidupan mereka dengan mengadakan festival, besar dan kecil, setiap malam. Festival yang paling megah adalah "Jalan-Jalan Malam Seratus Setan," di mana semua monster mengenakan kostum mereka yang paling mewah dan menari serta bernyanyi di seluruh kota. Festival ini terus berlanjut tanpa henti, dan hari baru tidak pernah datang. Makanannya mirip dengan makanan di dunia manusia, tetapi rasanya anehnya tidak realistis.
Monster-monster Konyami tidak memahami arti waktu atau kematian manusia, dan terkadang mencoba menarik manusia ke dalam permainan mereka. Mereka menyambut makhluk baru, tetapi dengan kejam mengusir mereka yang mengganggu kedamaian kota atau menghalangi permainan abadi mereka.